Cerpen Remaja - Cerpen kisah Santri
Kopi Kang Santri Oleh: Mauidhotul Husniyah Suara riuh tapi syahdu itu terdengar hingga tempatku melamun. Suara sholawat dengan musik banjari yang berasal dari pondok sebelah, santri putra membuatku hanyut. Di bawah rindang pohon ini, aku melabuhkan raga untuk sejenak merenung akan semua hal yang telah terjadi. Jarak labuhanku dengan santri putra, hanya sekitar 35 meter. Aku tak bermaksud untuk mengintip, atau sekedar bertegur sapa dengan mereka. Hanya ingin menenangkan diri. “ya ustad, saya setor hafalan juz 4 saja hari ini, maaf saya tertidur semalam” tutur halus dari seorang santri putra hafidh Qur’an. “tak apa, anta sudah hafalan banyak kemarin” jawab sang ustad dengan senyum mengembang. Disekeliling mereka pun, sangat ramai dengan para santri lain yang sedang setor, atau lalaran (mengulang kembali hafalan yang telah dihafal). Dibalik tembok lain, santri putri sedang sibuk mengahafal pula. Ada segurat wajah yang risau disana. Ia sudah hafidzah sejak lama. Semen...